Hari Valentine yang sering dirayakan pada tanggal 14 februari, banyak kalangan muda yang saling mengucapkan selamat hari valentine, selamat hari kasih sayang, tapi juga ada yang menolak tidak mengucapkan selamat hari valentine, karena saya muslim, dan itu haram bagi orang muslim.

Sebenarnya valentine itu merayakan hari kasih sayang, yang diperingati oleh orang barat, orang yang ada di Eropa, yang mayoritas non muslim, jadi bagi muslim sekarang, yang kebanyakan dedek-dedek gemez anti mengucapkan selamat hari valentine, dengan alasan saya muslim, dan haram mengucapkan itu.

Lantas cara kamu berpacaran itu budaya mana ya dek? Budaya muslim apa budaya barat? Mosok ciuman gandengan tangan ma pacar itu budaya Muslim, bahkan yang menolak valentine itu juga sudah pernah nganu (nganu itu yang kayak gitu dech), tapi tetap nggak menyadari bahwa itu bukan budaya muslim. Dedek-dedek sehat semuakan?

Bahkan banyak video viral yang berjilbab hiho hihe (mboh iki bahasa endi) di motor atau di dalam mobil, bisa-bisa hiho hihe di kost atau hotel, itu lebih parah dari pada kita yang merayakan valentine lho, terus ada juga foto-foto syur cewek jilbob (cewek jilbab yang memamerkan toketnya) di media-media sosial, itu juga lebih parah lhoo, dari kita yang merayakan valentine.

Aku itu prihatin pas ada dedek gemez bilang "saya muslim jadi saya tidak merayakan valentine" berarti valentine hanya sebatas budaya yang harus ditinggalkan karena haram, karena bukan budaya muslim.

Setelah maraknya sosial media, setelah banyaknya orang saling mengkafirkan di sosial media, dan setelah itulah banyak orang-orang yang saling menghujat satu sama lain, hanya karena beda dalam pandangan berfikir agama, bahwa yang tidak sama satu pemikiran adalah kafir, orang yang melenceng dari agama islam.

Suatu contoh, tentang peringatan hari valentine yang dulu pas aku masih smp, masih unyu-unyunya sech, belum ada kuk yang mengharamkan pengucapan selamat valentine, tapi kenapa sekarang ini marak dedek gemez yang anti mengucapkan valentine dengan alasan karena saya muslim, La opo muslim ra oleh? Yo emboh aku ra eroh Cuk, hahahahahaha.

Jadi gini ya wahai dedek-dedek gemez yang mulia, yang imut-imut, kalau tidak mau merayakan hari valentine mbok mendingan diam, nggak usah bilang kayak gitu, kesannya rasis tauk, lagian itu budaya barat to, belum tentu budaya nasrani atau yahudi? Kan kita juga nggak tau to.

Jadi yang saya resahkan kenapa kalian kuk bawa muslim untuk tidak merayakan valentine, ini mirip ketika kita mengucapkan selamat natal, mengucapkan natal itu sudah seperti mengimani Yesus atau lebih dikenal anak Bapa, mbok mikirnya yang dalam dikit, mengucapkan itukan sebuah penghormatan, bukan pengimanan. Ngunu lho, pahamkan

Jadi saranku lagi, jangan bawa-bawa agama untuk tidak ikut mengucapkan sesuatu, biarkan jangan mentang-mentang mayoritas kita seenak jidat kita mengatakan, mbok jadilah, muslim yang toleren, muslim yang saling menghormati Sesama umat Tuhan, kan lebih damai tidak saling bermusuhan.

Dan inti sari dari Valentine itu sendirikan merayakan hari kasih sayang, bukan hanya kasih sayang kepada pacar, orang yang kita sayangi saja, kepada orang tua, dan kepada semua makluk Tuhan yang ada di dunia, terus dimana salah kita mengucapkan atau merayakan valentine?

Merayakan hari kasih sayang itu bisa dengan keluarga makan bareng, dengan pacar terus dikasih bunga dengan dengan suasana romantis, masak kayak gitu dosa? Yang dosa itu, merayakan valentine beli kondom terus ceck in ke hotel, itu baru dosa, kalau menurutmu gitu.

Menyikapi hari kasih sayang atau hari valentine, harus dengan akal yang sehat, kita ambil intinya memberi kasih sayang kepada seluruh makluk di dunia ini, jangan ambil budayanya, tapi ambillah intinya, surban itu budaya arab, yang dipakek Kanjeng Nabi, tapi surbanan yang bringasan itu juga bukan budaya Kanjeng Nabi, tapi musuh Kanjeng Nabi, Abu Jahal.

Jadi kesimpulnya, ambillah intinya dari hari valentine, bukan mengambil dari mana budaya valentine berasal, ok sudah pahamkah kalian wahai dedek gemez yang imut imut, heheheheheheheheh

Ari Kimura

Post a Comment