Hari ini, hari dimana saya harus mengikhlaskan saudara, temen, atau
adik yang sekarang telah pulang di pelukan Bapa di Surga. Walaupun
kamu bukan saudara kadung, tapi kamu seperti saudaraku sendiri selamat
jalan dik Grathia Charolina Puadi.

Ketika kita bergurai, ketika kita bercanda, ketika kau bilang "kakak
adik kangen", ketika kau bilang "kakak jangan tinggalkan adik".
Ternyata disitulah aku harus merelakan semuanya, mungkin bukan adik
yang kakak tinggalkan, tapi adik yang meninggalkan kakak selamanya.
mungkin kamu bukan orang yang aku cintai, namun kamu seperti adikku
yang butuh motivasi dalam hidup,

Selama kamu sakit, aku slalu memotivasimu, ketika kamu takut
menghadapi kematian, ketika itu kakak slalu motivasimu, kematian
adalah keabadian yang di tunggu-tunggu ketika kita hidup, kenapa kita
harus takut, ketika kita hidup, hanya kematian yang kita tunggu2,
itulah motivasi kakak ketika adik takut dengan kematian. Kakak bangga
punya adik sepertimu, walapun kamu sakit, tapi kamu memberi kesan
ceria pada keluargamu.

Kita harus menerima kematian, kematian adalah takdir Tuhan, tidak ada
yang bisa menolak takdir Tuhan, kematian slalu akan ada bagi seluruh
makluk yang ada di dunia ini. Mati menjadi jalan abadi, bukan mati
menjadi jalan terakhir, setelah dunia, kita akan menuju alam barsa,
mungkin jasad kita mati, tapi ruh kita sejatinya masih hidup, dan
ruhlah yang akan hidup dalam alam barsa, entah susah atau seneng di
alam itu, kita tak pernah tau, ~ Pesanku kepada mendiang Grathia
Charolina Puadi ketika dia masih hidup.

Ketika engkau harus pulang ke pelukan Bapa di Surga, ketika engkau
harus menikah dengan keabadian, ketika itulah kakak harus bisa
mengikhlas engaku pulang di pelukan Bapa, selamat jalan dedek Grathia
Charolina Puadi, I Miss You Thia , kakak akan merindukanmu



Penulis : Ari Kimura

Post a Comment