Lama juga tak menulis diblog ini, kali ini saya ingin menulis tentang Ashkenazi, penyakit genetik yang berasal dari bangsa Yahudi. Apa itu Ashkenazi mari kita simak.....

Apa Itu Ashkenazi
Ashkenazim adalah bentuk jamak daripada 'Ashkenaz' dari bahasa Ibraniאשׁכנזי yang berarti "Jerman". Dalam bahasa Ibrani juga dikenal bentuk אשׁכנזים.

Ini mengartikan orang Yahudi Eropa, terutama dari Eropa Timur, bahasa yang mereka pakai biasanya adalah bahasa Yiddish. Zaman sekarang kaum Ashkenazim di Eropa sudah hampir punah, mereka banyak didapati diAmerika Serikat dan Israel.

Kaum Ashkenazim, sebagai sebuah kaum yang cukup tertutup banyak yang mengidap penyakit turunan. Tetapi salah satu penyakit turunan yang berhubungan dengan penyakit otak, membuat mereka memiliki skor IQtertinggi di dunia.

Yang mengherankan secara genetik bangsa Palestina memiliki hubungan genetik lebih dekat dengan kaum Ashkenazim dibandingkan dengan kaum Yahudi-Timur Tengah.

Sumber:  https://id.m.wikipedia.org/wiki/Yahudi_Ashkenazi

Mungkin kita sudah tak heran dengan kecerdasan orang Yahudi, yang selalu kita anggap sebagai orang yang paling cerdas di dunia ini, orang yang diberi kecerdasan oleh Tuhan turun temurun, tapi fakta yang mengejutkan, pada tahun 2005, Henry Harpending, dan Profesor Gregory Corhran menulis makalah yang mengejutkan terhadap kecerdasan orang Yahudi. Mereka melakukan sebuah penelitian  untuk mengetahui faktor atau rahasia dibalik orang-orang Yahudi yang cerdas itu.

Awalnya Profesor Corhran merasa engan terhadap kecerdasan orang-orang Yahudi merupakan proses seleksi alam atau kecerdasan turun temurun yang diberikan Tuhan kepada orang Yahudi, setelah melakukan berbagai penelitian, Henry Harpending dan Profesor Gregory Cochran akhirnya menemukan fakta baru yang menjelaskan bahwa kecerdasan orang Yahudi disebabkan oleh adanya suatu penyakit genetik yang disebut ashkenazi.

Ashkenazi merupakan penyakit keturunan yang berhubungan dengan otak. Anehnya penyakit ini justru membuat mereka memiliki score Intelligent Quotient (IQ)  paling tinggi sedunia. Meskipun penyakit Ashkenazi merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan.

Dalam penelitiannya, Profesor Gregory Corhran menilai bahwa gen yang rusak itulah yang menyebabkan orang Yahudi menjadi cerdas. Kesimpulan Profesor Gregory Corhran menjadikan perdebatan baru dikalangan ahli dan peneliti. Mereka meragukan tentang adanya hubungan DNA dan IQ. Meski demikian kedua peneliti tetap mempertahankan hasil peneliannya.

Profesor Gregory Corhran yang notabene sebagai seorang psikolog dan Henry Harpending peneliti pendidikan tetap menyakini bahwa penyakit Ashkenazi-lah yang menyebabkan naiknya kekuatan otak orang-orang Yahudi. Pada awal tahun 2009 Departemen Antropologi Universitas Utah AS mempublikasikan penemuan  Profesor Gregory Corhran, dan akhirnya memicu munculnya kontroversi tentang evolusi manusia.

Dengan penemuannya, Profesor Gregory Corhran dan Henry Harpending menemukan bahwa rata-rata Intelligent Quontient (IQ) orang-orang Yahudi 107,5 hingga 115 dan berada di atas rata-rata Intelligent Quontient (IQ) orang Eropa yang rata-rata hanya 100. meskipun hanya selisih 7 angka, hal ini dirasa sudah cukup untuk menjelaskan perbedaan tingkat kejeniusan antara Yahudi dengan orang Eropa dan lainnya.

Di kalangan bangsa Yahudi sendiri sebenarnya ada kelompok yang disebut Yahudi Ashkenazi. Kelompok ini lebih dikenal sebagai kelompok etnis cerdas di dunia. Menurut penelitian , terdapat  data yang menyebutkan bahwa Intelligent Qountient (IQ) yang luar biasa dimiliki oleh orang-orang Yahudi Ashkenazi atau lebih dikenal sebagai Yahudi keturunan Eropa. Orang Yahudi Ashkenazi mempunyai kemungkin enam kali lipat menjadi orang genius daripada orang Eropa non-Yahudi sendiri.

Menurut Profesor Gregory Corhran dan Harpending, bahwa hasil inteligansia orang Yahudi Ashkenazi berasal dar tiga faktor. Pertama, akibat pengaruh tingkat historis perkawinan yang rendah. Kedua, disebabkan penganiayaan sosial dan politik diabad pertengahan yang memaksa Yahudi Ashkenazi keluar dari pekerjaan umum ke basic kecerdasan sehingga menghasilkan tingkat lebih tinggi untuk orang Yahudi. Ketiga, akibat kecenderungan menderita penyakit yang mempengaruhi pengolahan sphingolipids, molekul lemak yang mengirimkan sinyal saraf.

Walapun Ashkenazi, menurut Profesor Gregory Corhran dan Harpending adalah penyakit yang mematikan, tetapi mereka menyakini ada keuntungan yang bersifat heterozigot (suatu mekanisme yang mempertahankan keragaman kumpulan gen eukariotis dengan cara memberikan keberhasilan reproduksi).

Orang Yahudi Ashkenazi sebenarnya merupakan populasi orang Yahudi yang dahulu pernah merasakan penyiksaan oleh orang-orang Eropa. Namun, penyiksaan orang Eropa terhadap Yahudi ternyata meninggalkan efek positif yang cukup tinggi, yaitu kecerdasan diatas rata-rata dari kecerdasan orang Eropa non Yahudi, kecerdasan ini di turunkan turun temerun hingga hari ini.

Fakta yang menyebutkan banyak orang-orang Yahudi Ashkenazi  atau orang Yahudi  keturunan Eropa yang pemikirannya genius, salah satunya yaitu, Albert Einstein.

Albet Einstein
Albert Einstein adalah tokoh Yahudi yang jenius dibidang ilmu pengetahuan. Albert Einstein lahir pada tanggal 14 maret 1879 dan meninggal pada tanggal 18 april 1955 dalam usia 76 tahun. Ia lahir di Ulm, Wurrtemberg Jerman,sekitar 100 km ke sebelah timur dari Stuttgart. Ayah Albert Einstein adalah Hermann Einstein dan Ibunya bernama Pauline. Ayah Einstein seorang penjual ranjang bulu yang kemudian beralih menjadi seorang elektrokimia. Keluarga Albert Einstein adalah keturunan Yahudi

Kecerdasan dan kejeniusan Albert Einstein tentu diperoleh dengan berbagai latihan dan didikan dari orang tuanya,seperti orang Yahudi seperti umumnya, orang tua Einstein memberi latihan sejak kecil  sejak Einstein berusia lima tahun misalnya. Ayahnya menunjukan kompas gantung kepadanya. Seluruh ilmuan dunia mengakui Einstein adalah seorang ilmuan fisika teoritas terbesar abad ke-20.

*****

Post a Comment