Sebenarnya hari ini bingung mau nulis apa dan tentang apa, tiba-tiba
inget candaan teman goyunan temen-teman pas aku masih jomblo dua
tahun, dan itu pun sangat menyakitkan bagi orang-orang yang
menjalankan, tapi aku merasa bahagia, nah mari kita bahas masalah
sendiri.

Sendiri itu pilihan bukan karena tak ada yang yang mengajak bersama,
ketika aku memilih sendiri tanpa pujaan hati bukan karena aku tak
laku, tapi aku ingin sendiri untuk sementara waktu.

Pernah aku mengalami fase-fase seperti itu, dua tahun sendiri bukan
karena tak ada yang mendekati, hanya ingin belajar dari kesendirian,
ternyata sendiri itu asyik, tapi ada kalanya sendiri itu lebih diejek
menjadi jomblo yang tak laku, inilah yang tak paham hakekat orang
sendiri. Hehehehehehe. Coba kalian lihat penulis buku "Jomblo tapi
hafal pancasila" mas Agus Mulyadi, dia jomblo abadi bahkan
denger-denger belum pernah merasakan gimana rasanya di tolak
perempuan. Wah parah ini mah. Hmm. Tapi inti tulisanku bukan membahas
masalah sendiri karena jomblo, dan bukan membahas mas Agus Mulyadi.

Sendiri dalam presepsiku ada dua kategori, yaitu sendiri terlalu asyik
dengan yang tak nampak dan sendiri belajar dari pengalaman yang suram.

Pertama:
Sendiriku lebih nikmat, dimana aku belajar mencintai yang tak nampak,
mencintai yang di agung2kan oleh semua manusia. Yang di Raja-kan
manusia, menurut mbah Jancuk Sujiwotejo, yang merajai dari segala
raja. Eh duwur eram bahasane. Dimana kita hanya belajar menyembah
tanpa harus mencintai, hmm, menyembah itu bagian rasa mencintai, tapi
inti dari pembahasan disini bagaimana cara kita mencintai, yang tak
nampak, sembahlah zhatnya, jalan perintahnya seakan2 karena cintamu
kepadaNya, bukan karena kamu menginginkan surganya. Dan sendirilah
untuk mengagung-agungkan namanya, dimana kamu akan masuk dalam ruang
sunyi, ruang sepi, maka kau akan merasakan sendiri tapi merasakan ke
asyik.

Kedua:
Aku memilih sendiri karena perjalanan cinta yang sungguh tak
disangka-sangka kandas di tepi jalan, bukan takut untuk menjalan
asmara, tapi lebih tepatnya kesendirian itu untuk memilih dan
memilah-milah mana yang lebih cocok dan mana yang lebih bisa menerima
apa adanya, walapun pernah ada yang mencintai tapi kalau hati tak bisa
mau bilang apa, memiliih sendiri lebih asyik, dari pada menjalin cinta
hanya dengan sandiwara, menjalin cinta yang hanya dirasakan dalam
kata, hati tertawa tak pernah merasakan ini sebuah cinta. Warning!!!!!
Aku sendiri karena pilihan, bukan karena aku tak laku. Mungkin mas
Agus Mulyadi kesendiriannya lebih asyik menjalin hubungan tanpa
benar-benar cinta. Hehehehehehehehe.

Yukk bagi para jomblo-jomblo akut berdalillah ketika ditanya temen dan
saudara-saudaramu masalah kejombloanmu, dan berdalil yang lebih masuk
akal, dan lampirkan juga contoh-contohnya, biar orang lebih percaya
kalau kalian bukan jomblo akut, tapi jomblo karena sebagai pilihan,
walapun sebenarnya jomblomu karena tak laku, hehehehehehehe.
Karena saya selalu berdalil kalau saya bukan jomblo, sekarang
menjalani LDR. Beda tipis punya pacar tapi ngk merasakan pacaran,
hahhahahahaha lebih parah ini dari pada jomblo … . Seng sabar mblo …
baturmu sek akeh, hahahahahahahaha

Penulis: Ari kimura

Post a Comment